Saya menerima
pesakit yang datang dengan kehamilan pertama, umur kehamilan 9 bulan dan
sudah mulai masuk persalinan dengan kontraksi rahim yang teratur dan
pembukaan 2 cm kira-kira jam 7-8 pagi. Hasil pemeriksaan jantung janin
menunjukkan bahwa janin dalam kondisi baik dan sedia menjalani proses
bersalin. Berhubung pembukaan masih kecil, maka pesakit direhatkan di
kamar sambil menunggu pembukaan bertambah.
Waktu itu saya
full day tinggal di rumah sakit 24 jam dan 7 hari. Saat saya sedang
berehat 7 malam, tiba-tiba saya dikejutkan berita dari bidan bahwa
pesakit tersebut kesakitan dan saat dilakukan pemeriksaan jantung
ternyata denyut jantung sudah tiada (janin sudah meninggal). Suami dan
keluarga pesakit marah-marah dan menyalahkan saya.
Saat saya
lakukan pemeriksaan, saya menemukan situasi yang tidak wajar. Pembukaan
masih 2-3 cm dengan kontraksi yang sangat kuat yang sepatutnya kontraksi
pada pembukaan 8-9 cm.
Saya merasa
pasti ada yang tidak kena, saat saya tanyakan kepada keluarganya, apakah
ada diberikan `sesuatu` awalnya mereka tidak mengakui. Saya minta bidan
saya memeriksa kamar pesakit apakah ada yang mencurigakan sambil saya
terus mengumpulkan informasi dari keluarga pasien.
Mereka masih
berusaha menyalahkan penanganan rumah sakit atas meninggalnya janin
tersebut. Namun akhirnya bidan jaga menemukan adanya rendaman `rumput`
dan gelas di kamar pesakit, dan barulah keluarga pesakit tersebut
mengakui.
Ternyata
pesakit sudah diberikan minuman rendaman akar fatimah saat di kamar
rawatan, dan ini diluar pengetahuan dokter. Seperti kita ketahui bahwa
`akar fatimah` (Labisa pumila) berasal dari Timur Tengah dan mempunyai
sebutan lain seperti Kaf Mariyam (bahasa arab) yang berarti `telapak
tangan mariyam`, dan beberapa orang barat menyebutnya sebagai Mawar
Jericho.
Tanaman ini
mempunyai efek uterotonik ataupun boleh menyebabkan kontraksi rahim.
Kontraksi rahim yang ditimbulkannya boleh menyebabkan persalinan, oleh
kerana itu beberapa orang menggunakan tumbuhan ini untuk `memperlancar
persalinan`.
Akan tetapi
kerana sukatan dos tidak dapat dipastikan, dengan demikian tahap sukatan
selamat pun sukar ditetapkan. Bila suatu boleh menimbulkan kontraksi,
maka dalam kadar rendah ia boleh `melancar proses bersalin`.
Namun pada
kadar yang tinggi ada bahaya yang mengintai, iaitu dapat menimbulkan
kontraksi yang berlebihan atau over (istilah medik: hiperstimulasi).
Kondisi inilah
yang sangat berbahaya kerana boleh menyebabkan janin tidak mampu
bertahan hingga boleh meninggal, atau bahkan rahim yang tidak bertahan
hingga boleh koyak dan mengakibatkan meninggalnya ibu dan janin.
Sampaikan kepada yang anda kenali tentang ini, mungkin sahaja boleh `menyelamatkan` nyawa seseorang.
Semoga informasi tersebut bermanfaat dan dapat diambil nilai positifnya.
*Tambahan –
Kandungan oksitosin tidak dapat diukur. Tumbuhan ini dipakai dengan cara
akarnya direndam. Air rendaman inilah yang diminum. Semakin lama
direndam, kadar oksitosin yang terlarut pun semakin pekat. Dos boleh
jadi berlipat-ganda.
Minum rendaman
akar fatimah ini akan menimbulkan masalah. Jika mulut rahim belum
terbuka, efek kuat kontraksi ini boleh membahayakan. Risikonya dapat
menimbulkan pendarahan akibat kontraksi rahim sehingga menyebabkan
pecahnya pembuluh-pembuluh darah dan stres otot.
Kontraksi yang
ditimbulkan akan sangat tinggi, tanpa ada sela waktu rehat. Kontraksi
benar-benar kuat tetapi pembukaan tidak sesuai dengan kontraksi.
Hasilnya berbeza, untuk ibu yang pembukaannya sudah hampir sempurna
memang dapat membantu mempercepat kelahiran, namun bagi yang
pembukaannya masih awal tentu tidak sesuai dengan kontraksi yang hebat
tersebut.
Jika tidak
tahan akan kontraksi, ibu akan terus-menerus meneran padahal pembukaan
masih sedikit, sehingga besar kemungkinan rahim akan robek. Selain itu
akan terjadi perdarahan setelah melahirkan, atau bahkan kematian pada
janin. Wallahu a’lam.
-FB
No comments:
Post a Comment