Pages

Monday 11 May 2015

LUAHAN PILU:GURU MENGANDUNG 8 BULAN DICERAI AKIBAT BERJAUHAN


Assalamualaikum, disini saya ingin ceritakan kisah pahit yang saya lalui sebagai guru. Saya berkahwin pada akhir Nov 2013 selepas itu saya bertugas pada Feb 2014. Dalam tempoh tersebut saya tidak dapat tinggal berasingan bersama suami, tambah pula masalah ayah mertua yang mengalami sakit ‘stroke’. Impian saya tidak kesampaian. 

Suami bekerja sebagai penjawat awam mengambil keputusan bekerja ulang alik dari kuala lumpur ke ipoh dan dari ipoh ke kuala lumpur setiap hari atas sebab menjaga ayah mertua yang sakit, perjalanan dengan menaiki bas. Dia bangun pada jam awal jam 3 pagi dan pulang pada lewat jam 10 malam. Saya sanggup mengantar dan mengambil suami dari hentian bas kerana ingin luang sedikit masa tersisa dengan suami walau keadaan saya sedang mengandung.

Setiap hari masa saya bersama suami sangat terbatas hanya pada hari sabtu ahad sahaja kami dapat luang masa bersama namun apabila saya terpaksa bertugas ke borneo menyebabkan keadaan berubah. Saya berusaha cari jalan untuk berpindah ke semenanjung tetapi usaha tidak berhasil,saya tetap bertugas di borneo. sikap suami kadang kala memberi tekanan kepada saya apabila kami bertengkar, punca pertengkaran kami kebanyakan disebabkan ibu mertua saya. 

Saya merayu kepada suami agar jangan dipanjangkan pertengkaran ini terutama dalam keadaan saya mengandung, ianya memberi tekanan hebat kepada saya. Pernah suatu ketika saya mengalami kemurungan disebabkan tekanan berjauhan malah kami bergaduh hal yang berpunca kerana ibu mertua, sehingga suami tidak mahu menjawab panggilan dan sms dari saya. Saya terpaksa meminta bantuan dari bapa, akhirnya masalah tersebut dapat diselesaikan.

Selepas itu, terjadi juga pertengkaran sehingga suami dengan mudah mengugut kata cerai dan berpisah, berulang kali saya berpesan pada suami agar tidak berkata seperti itu serta berbincang dengan baik, namun suami tidak mendengar kata. Sehingga usia kandungan saya 8 bulan suami bertindak menceraikan saya atas alasan yang sangat tidak munasabah. 

Penceraian yang berlaku memakan diri suami kerana sikapnya yang suka mengugut dengan gunakan perkataan tersebut agar saya tunduk serta patuh padanya. Malah campur tangan ibu mertua yang melaga-lagakan hubungan kami mengeruhkan keadaan selepas ayah mertua meninggal dunia.

Apa yang terjadi pada saya bukan saya ingin salahkan KPM seratus peratus tetapi sedikit sebanyak kesan berjauhan memberi impak negetif pada alam rumah tangga saya. Kini impian saya untuk tinggal berasingan dengan suami tidak kesampaian serta anak saya tidak dapat kasih sayang sepenuhnya dari ayah sendiri. 

Saya meminta pihak kementerian perihatin terhadap kami yang sudah berkeluarga. Saya sebagai ibu tunggal memohon pihak kementerian tidak abaikan kami, saya tidak mahu menanggung risiko membawa bayi ke borneo atas faktor keselamatan dan perjalanan yang sangat jauh. Saya benar-benar berharap dapat pindah,sekurangnya ada keluarga yang dapat membantu serta sepenuhnya dapat fully breastfeeding ank ini. Kalau pihak pertukaran membantu saya sgt hargai..sekarang saya tengah usaha untuk berpindah.sumber

Kisah nyata mahasiswi yang meninggal secara mengejut setelah berzina

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Siti Halimah Tusaidah (22) mati dibunuh kekasih haramnya sendiri. Mayat Siti ditemukan warga dalam karung plastik besar di tepi Sungai Cisadane, Rumpin, Bogor pada Ahad 11 Agustus lalu.

Suali alias Ali (25) adalah eksekutornya. Dia menjalin hubungan asmara dengan mahasiswi Universitas Pamulang (Unpam) semester 4 pada tahun 2010 namun, beberapa bulan kemudian hubungan keduanya kandas. Lalu mereka kembali berpacaran saat bulan puasa kemarin.

Menurut pengakuan Ali, sebelum pembunuhan itu terjadi mereka berzina terlebih dahulu. Seusai melakukan perbuatan yang sangat hina di mata agama ini, Siti meminjam Hand Phone pacarnya tersebut dan menghapus nomor kontak ponselnya. Ali pun marah. Terjadilah pertengkaran keduanya. Pertengkaran semakin panas sehingga Ali memutuskan hubungannya.

Siti pun mengancam akan menyebarluaskan bahwa mereka telah berhubungan intim, melalui media jejaring sosial facebook. Hingga pada akhirnya, Ali membunuh Siti.

Lalu Ali membenamkan wajah Siti ke tanah. Setelah melihat Siti terkapar lemas di tanah, Ali kemudian menjerat leher Siti dengan kerudung biru yang dikenakan mahasiswi itu. Ali kemudian membungkus Siti ke dalam karung dan membuangnya di pinggiran Sungai Cisadane.

Ringkasnya, Siti mati setelah melakukan zina bersama pasangan haramnya. Padahal ancaman siksa atas pelaku zina sangatlah berat. Bahkan, jika tegak hukum Islam si pezina yang belum pernah menikah dicambuk di depan umum sebanyak 100 kali, lalu diasingkan selama satu tahun.

Di alam kubur, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mengabarkan siksa ngeri bagi pelaku zina dalam mimpinya. Yakni, pezina laki-laki dan perempuan dalam keadaan telanjang ditaruh pada sebuah tungku api yang sangat besar, bagian bawahnya sangat luas sementara bagian atasnya lebih sempit. Di bawah tungku tersebut dinyalakan api yang menyala-nyala. Terdengar dari dalamnya kegaduhan dan suara teriakan yang mengerikan. Jika api itu menyala maka terangkatlah mereka sehingga hamper-hampir terlempar ke luar. Mereka menjerit sejadi-jadinya. Namun jika apinya mengecil maka mereka kembali turun. Dan siksa tersebut akan berulang-ulang mereka rasakan sehingga terjadinya kiamat. (HR. Al-Bukhari dari Samurah bin Jundub)

Dan setelah terjadinya kiamat, siksa yang lebih berat dan keras telah menanti mereka.

Kerasnya ancaman hukuman bagi pezina tak lepas dari beratnya perbuatan zina dalam pandangan Islam. Bahkan sebagian hadits mengindikasikan hilangnya iman dari diri pezina saat ia berzina.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ

“Seorang pezina yang akan berzina tak akan jadi berzina ketika dalam keadaan beriman. Seorang pencuri yang akan mencuri tak akan jadi mencuri ketika dalam keadaan beriman. Seorang peminum khamar yang akan meminum khamar tak akan jadi meminumnya ketika dia dalam keadaan beriman.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lafadz milik Muslim)

Imam Nawawi Rahimahullah berkata, “Para ulama berbeda pendapat mengenai hadits di atas. Namun makna yang benar adalah perbuatan maksiat di atas tidak akan dilakukan, jika orang itu memiliki keimanan yang sempurna. Pengertian ini diambil dari lafadz-lafadz yang diungkapkan untuk penafian sesuatu dan yang dimaksudkan adalah penafian sebagaimana adanya.”

Dalam Shahih Bukhari, setelah beliau meriwayatkan hadis ini, Ikrimah berkata, “Saya bertanya kepada Ibnu Abbas, ‘Bagaimana tercabutnya keimanan dari orang itu?”

Ibnu Abbas menjawab, “Seperti ini.” Ibnu Abbas menjalin jari-jarinya dan melepaskankan jalinan jari-jarinya. Ibnu Abbas kembali menjelaskan, “Jika dia bertaubat, maka jari-jari ini akan kembali terjalin." Demikianlah, Ibnu Abbas kembali memperlihatkan jari-jarinya yang terjalin.

Dalam hadits lainnya, Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Jika seorang hamba berzina, maka iman akan keluar darinya, maka dia seperti payung yang berada di atas kepalanya. Jika dia meninggalkan perbuatan zina itu, maka keimanan itu akan kembali kepada dirinya.” (HR. At Tirmizi danAbu Dawud)

Karenanya, bagi saudaraku muslimin dan muslimat janganlah dekati perbuatan zina. Sesungguhnya Allah sangat murka kepada perbuatan tersebut, memperingatkan dari segala sesuatu yang menghantarkan kepadanya, dan mengancam dengan kehinaan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat.

Semoga Allah menguatkan kita selalu dan menjauhkan dari segala sebab keburukan iman. Aamin ya Robbal alamin.

Wallahu A’lam.
Sumber : Lampuislam

Kejadian aneh mayat terbang untuk menunjukkan siapa pembunuhnya (Video)

Aneh Tapi Nyata !!! Di sebuah desa bernama "Kosar" selatan di Negara Pantai Gading terjadi peristiwa aneh, karena ada sebuah mayat yang mau dimakamkan tidak mau diangkat menuju ke pemakaman dan menyeret paksa semua pengangkat jenazah tersebut untuk menuju ke rumah pembunuhnya.
Pemasang video aneh tersebut mengatakan bahwa mayat ini meninggal karena dibunuh secara tragis dan kemudian ketika mayat akan dimakamkan tiba-tiba peti yang membungkus mayat tersebut tidak mau diarahkan ke pemakaman, malah menuju ke rumah orang yang membunuhnya.
Seperti yang akan kita lihat di video di bawah ini, peti mati mayat tersebut terlihat tidak mau menuju ke pemakaman dan memaksa semua orang yang mengangkatnya untuk menuju ke rumah pembunuhnya.

Kisah nyata wanita beranak dalam Kubur setelah meninggal dunia

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid Ibn Ishaq, telah menceritakan kepada kami ‘Ashim Ibn Muhammad al-Umari dari Zaid Ibn Aslam dari ayahnya mengatakan:
“Ketika Umar Ibn Khaththab berkhutbah di hadapan orang banyak, lewatlah seseorang bersama puteranya yang di gendong diatas pundaknya. Umar berkata: “Aku tidak melihat burung gagak yang serupa dengan burung gagak lain melebihi keserupaan ayah dan anak ini.” Apa yang dikatakan Umar adalah perumpamaan. Menurut orang-orang Arab, binatang yang paling serupa satu sama lain dan sulit dibedakan adalah burung gagak. 
Orang itu menjawab: “Demi Allah wahai amirul mukminin, ibu anak ini melahirkan setelah meninggal dunia!” Mendengar hal ini, Umar pun segera membetulkan posisi duduknya dan bertanya: “Aduhai, bagaimana itu bisa terjadi?” Umar bin Khaththab menyukai berita-berita yang menakjubkan atau aneh.
Orang itu menjawab: “Pada saat itu aku ingin melakukan safar (perjalanan jauh) dalam kafilah demikian dan demikian, namun istriku melarangku. Ketika aku sudah sampai di depan pintu rumah pun, dia masih saja bersikeras agar aku tidak pergi. Istriku berkata: 'Bagaimana mungkin kau meninggalkan aku sementara aku sedang hamil?' Aku pun menenangkannya sembari berkata kepadanya: 'Aku menitipkan janin yang berada didalam perutmu kepada Allah.'" Renungkanlah takdir Allah karena pria ini tidak mendo’akan istrinya dan dia pun pergi. 
"Setelah aku pulang dari bepergianku, aku melihat ada banyak kerumunan orang di depan rumahku, dan anak-anak dari pamanku menghampiriku untuk memberitahu bahwa istriku telah meninggal dunia. Aku sangat bersedih dan terkejut karenanya seraya mengucap: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Suatu malam ketika aku duduk di Baqi’ bersama anak-anak pamanku untuk makan malam, aku melihat ada asap yang keluar dari kuburan istriku. Aku bertanya kepada anak-anak pamanku: “Apa ini?” Mereka menjawab: “Kami tidak tahu. Kami hanya melihat asap tersebut setiap malam di kuburan di istrimu.” Aku pun berkata 'Demi Allah, aku orang yang paling mengetahui tentang istriku! Dia sering berpuasa, dia wanita yang mulia, dia beramar ma’ruf nahi munkar sehingga Allah tidak mungkin menghinakannya!' 
Aku lalu mengambil kapak dan bergegas menuju kuburan itu sementara anak-anak dari pamanku mengikutiku dari belakang. Ternyata kuburan itu terbuka dan anak ini berada dipelukan ibunya! Aku mendekat, kemudian ada suara yang berbicara kepadaku: 'Wahai orang yang menitipkan kepada Tuhannya, ambillah kembali titipanmu. Kalau seandainya engkau juga menitipkan ibunya, tentu engkau akan mendapatinya juga.'" Para ulama mengatakan maksudnya adalah andai saja pria itu menitipkan juga istrinya kepada Allah, maka dia akan menemuinya sebagaimana dia menitipkan istrinya itu, yakni istrinya tetap hidup. Tapi takdir Allah telah tetap dan Allah tidak menakdirkan dia untuk mengucapkan do’a itu. Pria itu berkata, "Aku mengambil bayi tersebut dan serta merta kuburan itu kembali menutup.” 
Aku Ja’far berkata: “Aku bertanya kepada Utsman Ibn Zufar tentang kejadian ini, dia menjawab: “Aku mendengarnya dari ‘Ashim.”
Sumber : Lampuislam